Budidaya bawang putih (Allium sativum) adalah kegiatan pertanian yang semakin diminati karena permintaan yang tinggi, baik untuk kebutuhan domestik maupun industri. Tanaman bawang putih membutuhkan iklim sejuk dengan suhu ideal antara 15-25°C dan tanah yang subur serta memiliki drainase yang baik. Bawang putih dapat tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau wilayah yang memiliki curah hujan cukup, namun tanah yang gembur dan kaya unsur hara menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhannya. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Langkah pertama dalam budidaya bawang putih adalah mempersiapkan lahan. Pilihlah tanah yang subur, gembur, dan memiliki pH antara 6 hingga 7. Tanah juga harus memiliki struktur yang baik agar tidak terjadi genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan pada akar tanaman. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara membajak atau mencangkul untuk menggemburkan tanah dan menghilangkan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman bawang putih dalam mengambil air dan unsur hara. Setelah itu, buatlah bedengan dengan lebar 80-100 cm dan jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm. http://assets-stage.scup.org/
Pemilihan bibit bawang putih sangat menentukan keberhasilan budidaya. Bibit bawang putih yang digunakan adalah siung bawang putih yang sehat dan bebas dari penyakit. Pilih siung bawang yang besar dan memiliki kulit yang utuh, karena siung bawang yang besar biasanya akan menghasilkan umbi yang lebih banyak dan berkualitas. Sebelum ditanam, pisahkan siung-siung bawang putih dari umbi induk, lalu tanam siung bawang putih dengan kedalaman sekitar 3-5 cm dan dengan posisi ujung siung menghadap ke atas. Jarak antar tanaman sekitar 10-15 cm, dengan jarak antar baris sekitar 25-30 cm untuk memberi ruang pertumbuhan yang cukup.
Setelah penanaman, perawatan tanaman bawang putih meliputi pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama serta penyakit. Pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk yang mengandung nitrogen pada tahap awal pertumbuhan untuk mendukung perkembangan daun dan akar. Pada fase pembentukan umbi, pupuk yang mengandung fosfor dan kalium diberikan untuk mempercepat pembentukan umbi yang sehat. Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau, agar tanah tetap lembab, namun hindari genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan pada akar. Selain itu, pemangkasan daun yang telah tua juga bisa dilakukan untuk mengurangi beban pada tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit juga menjadi perhatian penting dalam budidaya bawang putih. Hama yang sering menyerang bawang putih antara lain ulat, kutu daun, dan larva penggerek batang. Selain itu, penyakit seperti busuk akar atau penyakit layu juga bisa menyerang tanaman bawang putih jika kelembaban tanah terlalu tinggi. Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menggunakan pestisida alami atau kimia yang sesuai, serta menjaga kebersihan lahan dan tanaman. Selain itu, penggunaan mulsa dapat membantu mengurangi pertumbuhan gulma dan menjaga kelembaban tanah. https://www-dev.halverson.xd.ampagency.com/
Bawang putih umumnya siap dipanen setelah 4 hingga 6 bulan sejak penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya. Ciri-ciri bawang putih yang siap panen adalah ketika daun tanaman mulai menguning dan mengering, serta umbi bawang putih sudah cukup besar dan padat. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada umbi bawang putih. Setelah dipanen, bawang putih harus dijemur di tempat yang teduh dan memiliki ventilasi yang baik agar kering sempurna dan tidak mudah membusuk. Setelah kering, bawang putih bisa disimpan dalam waktu yang lama atau dipasarkan untuk memenuhi permintaan konsumen.